Contoh absorpsi dalam kehidupan sehari-hari merupakan fenomena yang sering kita alami, meskipun tidak menyadarinya. Absorpsi adalah proses di mana suatu zat menyerap atau menyerap zat lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat berbagai contoh proses absorpsi yang terjadi di sekitar kita, baik pada benda mati maupun dalam tubuh manusia.
Salah satu contoh absorpsi dalam kehidupan sehari-hari yang paling umum terjadi adalah penyerapan air oleh tanah. Ketika kita menyiram tanaman di kebun, air akan diserap oleh tanah melalui proses absorpsi. Tanah akan menyerap air melalui pori-pori dan mengantarkannya ke akar tanaman. Proses ini penting untuk memenuhi kebutuhan air tanaman agar dapat tumbuh dengan baik.
Contoh absorpsi lainnya adalah ketika kita menggunakan spons untuk membersihkan permukaan. Ketika spons digunakan untuk membersihkan meja atau lantai yang basah, spons akan menyerap air dan kotoran yang ada di permukaan. Hal ini terjadi karena spons memiliki kemampuan untuk menyerap cairan dan mengikat partikel-partikel kotor tersebut.
Penyerapan Nutrisi oleh Tubuh Manusia
Pada bagian ini, kita akan membahas contoh absorpsi dalam kehidupan sehari-hari yang terjadi di dalam tubuh manusia. Proses penyerapan nutrisi oleh tubuh sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi dan menjaga kesehatan kita. Kita akan membahas bagaimana penyerapan nutrisi terjadi di saluran pencernaan dan di dalam tubuh.
Proses Penyerapan Nutrisi dalam Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Setiap bagian saluran pencernaan memiliki peran penting dalam proses penyerapan nutrisi. Ketika makanan masuk ke dalam mulut, gigi dan air liur akan membantu menghancurkan makanan dan menciptakan kondisi yang ideal untuk proses penyerapan.
Setelah melewati kerongkongan, makanan akan mencapai lambung. Di sini, makanan dicerna lebih lanjut oleh asam lambung dan enzim pencernaan. Nutrisi yang terkandung dalam makanan akan dilepaskan dan diserap oleh dinding lambung melalui proses absorpsi. Selanjutnya, makanan yang telah dicerna akan bergerak ke usus halus.
Usus halus adalah tempat utama penyerapan nutrisi dalam tubuh manusia. Dinding usus halus memiliki lipatan-lipatan kecil yang disebut vili. Vili ini memiliki permukaan yang sangat luas untuk penyerapan nutrisi. Nutrisi yang terkandung dalam makanan akan diserap melalui dinding usus halus dan masuk ke dalam aliran darah. Dari sini, nutrisi akan didistribusikan ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Penyerapan Nutrisi dalam Tubuh
Selain proses penyerapan nutrisi dalam saluran pencernaan, ada juga proses penyerapan nutrisi yang terjadi di dalam tubuh. Setelah nutrisi masuk ke dalam aliran darah, mereka akan diangkut ke sel-sel tubuh melalui pembuluh darah. Di dalam sel, nutrisi akan diserap oleh mitokondria, yaitu organel sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi.
Proses penyerapan nutrisi di dalam sel melibatkan berbagai reaksi kimia dan enzim yang kompleks. Nutrisi seperti karbohidrat, protein, dan lemak akan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil agar dapat diserap oleh mitokondria. Di mitokondria, nutrisi akan diubah menjadi energi yang digunakan oleh sel untuk melakukan berbagai fungsi penting.
Penyerapan nutrisi oleh tubuh manusia merupakan proses yang kompleks dan penting. Kekurangan nutrisi atau gangguan dalam proses penyerapan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga pola makan yang seimbang dan memperhatikan kualitas makanan yang kita konsumsi.
Penyerapan Sinar Matahari oleh Tumbuhan
Tumbuhan melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan mereka sendiri. Dalam proses ini, tumbuhan menyerap energi matahari melalui daun mereka. Kita akan menjelaskan bagaimana proses penyerapan sinar matahari terjadi pada tumbuhan dan betapa pentingnya sinar matahari dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Struktur Daun dan Penyerapan Sinar Matahari
Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling penting dalam penyerapan sinar matahari. Struktur daun yang khas memungkinkan tumbuhan menyerap sinar matahari dengan efisien. Permukaan daun yang luas dan kandungan klorofil di dalam sel-sel daun memungkinkan tumbuhan menyerap cahaya matahari dengan maksimal.
Klorofil adalah pigmen hijau yang terdapat dalam daun tumbuhan. Pigmen ini berperan dalam penyerapan energi matahari dan konversi energi tersebut menjadi bentuk kimia yang dapat digunakan oleh tumbuhan. Ketika sinar matahari mengenai daun, klorofil akan menyerap cahaya berwarna merah dan biru, dan memantulkan cahaya berwarna hijau. Inilah yang membuat daun terlihat hijau.
Setelah klorofil menyerap energi cahaya, energi tersebut akan digunakan dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini, tumbuhan akan menggunakan energi matahari, air, dan karbon dioksida untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi tumbuhan, sedangkan oksigen akan dilepaskan ke udara sebagai produk sampingan.
Pentingnya Sinar Matahari dalam Pertumbuhan Tumbuhan
Sinar matahari sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Selain sebagai sumber energi untuk fotosintesis, sinar matahari juga berperan dalam proses lain seperti perkecambahan biji, pertumbuhan batang dan akar, serta pembentukan bunga dan buah.
Tanaman yang tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup akan mengalami kelainan pertumbuhan. Mereka dapat menjadi lemah, kerdil, atau bahkan mati. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan sinar matahari yang cukup pada tanaman dalam kebun atau pot. Jika kita menanam tanaman indoor, kita juga perlu memastikan bahwa tanaman tersebut mendapatkan sinar matahari yang cukup melalui jendela atau menggunakan lampu tumbuhan.
Dalam penyerapan sinar matahari oleh tumbuhan, penting untuk memperhatikan intensitas cahaya, durasi penerangan, dan kualitas cahaya. Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda-beda. Beberapa tanaman lebih suka tumbuh di tempat yang terkena sinar matahari langsung, sementara yang lain lebih cocok tumbuh di tempat yang teduh atau hanya mendapatkan sinar matahari pagi atau sore.
Penyerapan Warna oleh Bahan Pewarna
Bahan pewarna sering digunakan dalam industri tekstil, makanan, dan berbagai produk konsumen lainnya. Dalam bagian ini, kita akan membahas bagaimana bahan pewarna menyerap warna dan bagaimana kita dapat menghasilkan warna yang berbeda dengan menggunakan bahan pewarna yang berbeda pula.
Prinsip Penyerapan Warna oleh Bahan Pewarna
Penyerapan warna oleh bahan pewarna terjadi karena interaksi antara molekul pewarnadengan cahaya. Ketika cahaya mengenai suatu bahan pewarna, molekul pewarna akan menyerap sebagian cahaya dan memantulkan atau mentransmisikan sebagian cahaya lainnya. Warna yang kita lihat pada suatu bahan dipengaruhi oleh cahaya yang tidak diserap oleh molekul pewarna.
Setiap molekul pewarna memiliki struktur kimia yang berbeda, sehingga mereka menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Misalnya, molekul pewarna yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang merah akan memberikan kesan warna merah pada bahan yang diwarnai. Begitu pula dengan molekul pewarna yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang biru, hijau, atau warna lainnya.
Contoh Penggunaan Bahan Pewarna dalam Industri
Bahan pewarna memiliki berbagai aplikasi dalam industri. Salah satu contoh penggunaan bahan pewarna adalah dalam industri tekstil. Bahan pewarna digunakan untuk memberikan warna pada serat atau benang tekstil sehingga menghasilkan kain berwarna. Berbagai macam warna dan nuansa dapat dihasilkan dengan menggunakan bahan pewarna yang berbeda.
Selain itu, bahan pewarna juga digunakan dalam industri makanan dan minuman. Bahan pewarna alami atau sintetis ditambahkan ke makanan atau minuman untuk memberikan warna yang menarik dan menggugah selera. Namun, sangat penting untuk memperhatikan penggunaan bahan pewarna makanan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Industri kosmetik juga menggunakan bahan pewarna untuk memberikan warna pada produk seperti lipstik, eyeshadow, atau blush-on. Warna yang dihasilkan oleh bahan pewarna tersebut dapat memberikan efek estetika yang diinginkan oleh konsumen dan meningkatkan daya tarik produk kosmetik tersebut.
Penyerapan Suara oleh Bahan Peredam
Bahan peredam suara digunakan untuk mengurangi kebisingan atau mengendalikan akustik dalam ruangan. Kita akan menjelaskan bagaimana bahan peredam suara menyerap gelombang suara dan mengurangi tingkat kebisingan.
Prinsip Penyerapan Suara oleh Bahan Peredam
Suara adalah gelombang mekanik yang terdiri dari variasi tekanan udara. Ketika suara mengenai permukaan bahan peredam suara, gelombang suara tersebut akan menyebar dan sebagian akan diserap oleh bahan peredam. Bahan peredam suara yang baik memiliki kemampuan untuk menyerap sebanyak mungkin energi suara, sehingga mengurangi kebisingan di sekitar kita.
Bahan peredam suara bekerja dengan cara mengubah energi suara menjadi energi panas melalui gesekan antara molekul-molekul dalam bahan tersebut. Semakin banyak energi suara yang diserap oleh bahan peredam, semakin rendah tingkat kebisingan yang akan terdengar.
Contoh Penggunaan Bahan Peredam dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan peredam suara banyak digunakan dalam berbagai aplikasi di kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah dalam industri otomotif. Bahan peredam suara digunakan dalam mobil untuk mengurangi tingkat kebisingan dari mesin, sistem knalpot, dan suara dari luar kendaraan. Hal ini meningkatkan kenyamanan penumpang saat berkendara.
Di rumah atau di tempat kerja, bahan peredam suara sering digunakan untuk mengurangi kebisingan dari luar atau meminimalkan gema di dalam ruangan. Contohnya adalah penggunaan panel dinding peredam suara atau karpet tebal yang dapat menyerap suara dan mengurangi pantulan suara di dalam ruangan.
Tempat-tempat seperti studio rekaman, ruang konser, atau bioskop juga menggunakan bahan peredam suara untuk memastikan kualitas akustik yang baik. Bahan peredam suara yang digunakan di tempat-tempat ini dirancang khusus untuk menyerap suara dan mengendalikan pantulan suara, sehingga menghasilkan pengalaman mendengarkan yang lebih baik.
Penyerapan Panas oleh Bahan Isolator
Bahan isolator digunakan untuk mengurangi perpindahan panas antara dua objek atau lingkungan yang memiliki suhu berbeda. Kita akan membahas bagaimana bahan isolator menyerap dan mengurangi perpindahan panas, serta contoh bahan isolator yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip Penyerapan Panas oleh Bahan Isolator
Perpindahan panas terjadi karena adanya perbedaan suhu antara dua objek atau lingkungan. Ketika dua objek dengan suhu berbeda bersentuhan, panas akan mengalir dari objek yang suhunya lebih tinggi ke objek yang suhunya lebih rendah. Bahan isolator bekerja dengan cara menghambat atau mengurangi aliran panas tersebut.
Bahan isolator memiliki sifat termal yang baik, yaitu memiliki konduktivitas termal yang rendah. Konduktivitas termal adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan panas. Bahan isolator yang baik memiliki konduktivitas termal yang rendah, sehingga mampu menahan aliran panas dan mengurangi perpindahan panas antara dua objek atau lingkungan.
Contoh Penggunaan Bahan Isolator dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu contoh penggunaan bahan isolator dalam kehidupan sehari-hari adalah pada bangunan rumah atau gedung. Bahan isolator termal seperti insulasi atau bahan penahan panas digunakan di dinding, atap, dan lantai bangunan untuk mengurangi perpindahan panas dari luar ke dalam atau sebaliknya. Hal ini membantu menjaga suhu di dalam ruangan agar tetap nyaman tanpa terlalu terpengaruh oleh suhu eksternal.
Bahan isolator juga digunakan dalam industri elektronik. Contohnya adalah pada kabel listrik atau kabel data. Bahan isolator pada kabel tersebut berfungsi untuk mencegah aliran panas atau listrik yang tidak diinginkan ke lingkungan sekitar atau ke kabel lainnya. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan kinerja peralatan elektronik.
Di dapur, kita juga dapat menemukan bahan isolator pada pegangan atau pegangan panci. Bahan isolator termal yang digunakan pada pegangan panci berfungsi untuk melindungi tangan kita dari panas saat memegang panci yang sedang dimasak di atas kompor.
Penyerapan Air oleh Benda Padat
Beberapa benda padat memiliki kemampuan menyerap air, seperti spons atau tisu. Kita akan menjelaskan bagaimana benda padat menyerap air melalui pori-porinya dan bagaimana kemampuan ini digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti membersihkan permukaan atau menjaga kelembaban kulit.
Proses Penyerapan Air oleh Benda Padat
Benda padat yang memiliki kemampuan menyerap air biasanya memiliki struktur pori-pori yang dapat menampung air. Ketika benda padat tersebut berinteraksi dengan air, molekul air akan masuk ke dalam pori-pori dan diikat oleh molekul-molekul benda padat. Proses ini disebut sebagai penyerapan air.
Penyerapan air oleh benda padat tergantung pada sifat kimia dan fisik benda tersebut. Misalnya, spons memiliki struktur pori-pori yang besar dan banyak, sehingga mampu menyerap air dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak. Tisu juga memiliki kemampuan menyerap air, meskipun tidak sebanyak spons, karena memiliki struktur pori-pori yang lebih kecil.
Contoh Penggunaan Benda Padat Penyerap Air dalam Kehidupan Sehari-hari
Benda padat penyerap air seperti spons dan tisu memiliki berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah dalam kegiatan pembersihan. Ketika kita membersihkan permukaan yang basah, seperti meja atau lantai, menggunakan spons atau tisu, benda tersebut akan menyerap air dan juga kotoran yang ada di permukaan. Hal ini membuat proses pembersihan menjadi lebih efektif dan efisien.
Selain itu, benda padat penyerap air juga digunakan dalam produk-produk kecantikan dan perawatan kulit. Misalnya, masker wajah yang terbuat dari bahan padat penyerap air dapat membantu menjaga kelembaban kulit dan memberikan efek penyegaran. Tisu atau kertas penyerap minyak juga digunakan untuk mengatasi kelebihan minyak pada wajah, terutama pada daerah T-zone.
Di bidang pertanian, benda padat penyerap air seperti hidrogel atau bahan penyerap air lainnya digunakan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air pada tanaman. Bahan ini ditempatkan di sekitar akar tanaman dan dapat menyerap dan menyimpan air, sehingga membuat tanaman dapat bertahan lebih lama saat kondisi kekeringan.
Penggunaan benda padat penyerap air juga dapat ditemui pada produk-produk kebersihan dan kesehatan, seperti popok bayi atau pembalut wanita. Bahan padat penyerap air yang digunakan pada produk ini mampu menyerap dan mengunci cairan, menjaga kebersihan dan kenyamanan pengguna.
Penyerapan Minyak oleh Bahan Penyerap
Bahan penyerap minyak sering digunakan untuk menyerap tumpahan minyak di permukaan air, seperti di laut atau sungai. Kita akan membahas bagaimana bahan penyerap minyak bekerja dan bagaimana mereka membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan.
Prinsip Penyerapan Minyak oleh Bahan Penyerap
Minyak dan air adalah dua zat yang tidak dapat bercampur. Ketika terjadi tumpahan minyak di permukaan air, bahan penyerap minyak digunakan untuk menyerap minyak tersebut. Bahan penyerap minyak memiliki sifat hidrofobik, artinya mereka tidak menyerap air, tetapi menyerap minyak dengan baik.
Bahan penyerap minyak biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti serat polimer atau bahan alami seperti serat jerami atau serat kelapa. Ketika bahan penyerap minyak ditempatkan di atas tumpahan minyak, mereka akan menyerap minyak melalui interaksi antara molekul minyak dan bahan penyerap. Minyak akan diikat oleh bahan penyerap dan menjadi terperangkap di dalamnya.
Contoh Penggunaan Bahan Penyerap Minyak dalam Penanganan Tumpahan Minyak
Bahan penyerap minyak memiliki peran penting dalam penanganan tumpahan minyak di perairan. Ketika terjadi tumpahan minyak di laut atau sungai, bahan penyerap minyak dapat digunakan untuk menyerap minyak tersebut sehingga mencegah penyebaran lebih lanjut dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem dan kehidupan laut.
Selain itu, bahan penyerap minyak juga digunakan dalam industri perminyakan. Misalnya, pada fasilitas produksi minyak atau kilang, bahan penyerap minyak digunakan untuk menyerap minyak yang terlepas selama proses produksi. Hal ini membantu mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan menjaga kebersihan fasilitas produksi.
Di bidang transportasi, bahan penyerap minyak sering digunakan dalam kendaraan bermotor, khususnya di bawah mesin. Bahan penyerap ini berfungsi untuk menyerap minyak yang mungkin bocor atau tumpah dari mesin kendaraan, mencegah minyak mencemari jalan atau lingkungan sekitar.
Penyerapan Obat oleh Tubuh Manusia
Obat-obatan yang dikonsumsi oleh manusia juga mengalami proses penyerapan di dalam tubuh. Kita akan menjelaskan bagaimana obat-obatan diserap oleh tubuh manusia dan bagaimana proses ini mempengaruhi efektivitas obat dalam mengobati penyakit.
Proses Penyerapan Obat dalam Tubuh Manusia
Setelah obat masuk ke dalam tubuh manusia, proses penyerapan dimulai di saluran pencernaan atau melalui jalan lain seperti injeksi. Obat yang dikonsumsi melalui mulut akan melewati saluran pencernaan dan diserap oleh dinding lambung atau usus halus. Dalam proses ini, obat akan masuk ke dalam aliran darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh.
Proses penyerapan obat dalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sifat kimia obat, bentuk sediaan obat, dan kondisi tubuh seseorang. Misalnya, obat dalam bentuk tablet atau kapsul mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk diserap daripada obat dalam bentuk cair atau obat yang diberikan melalui injeksi.
Selain itu, proses penyerapan obat juga dapat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi bersama obat. Beberapa obat perlu dikonsumsi dengan makanan untuk meningkatkan penyerapan dan efektivitasnya, sedangkan obat lain harus dikonsumsi dengan perut kosong agar penyerapannya tidak terganggu.
Pengaruh Penyerapan Obat terhadap Efektivitas Pengobatan
Proses penyerapan obat dalam tubuh manusia memiliki peran penting dalam efektivitas pengobatan. Kecepatan dan tingkat penyerapan obat dapat mempengaruhi seberapa cepat obat bekerja dan seberapa efektif obat dalam mengobati penyakit.
Obat yang diserap dengan cepat dan efisien akan mencapai konsentrasi terapeutik dalam darah lebih cepat, sehingga memberikan efek pengobatan yang lebih baik. Sementara itu, obat yang lambat diserap mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai konsentrasi terapeutik yang efektif.
Selain itu, proses penyerapan obat juga dapat dipengaruhi oleh metabolisme dan eliminasi obat dalam tubuh. Obat yang cepat dimetabolisme atau cepat dikeluarkan dari tubuh mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi atau frekuensi pemakaian yang lebih sering agar efektif dalam mengobati penyakit.
Penyerapan Cahaya oleh Mata
Mata manusia memiliki kemampuan untuk menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal yang dapat diinterpretasikan oleh otak. Kita akan membahas bagaimana proses penyerapan cahaya oleh mata terjadi dan bagaimana mata kita melihat warna dan bentuk objek.
Struktur Mata dan Penyerapan Cahaya
Mata manusia memiliki beberapa struktur penting yang berperan dalam penyerapan cahaya. Cornea adalah lapisan tipis yang melindungi mata dan pertama kali menerima cahaya yang masuk. Setelah melewati cornea, cahaya akan melewati pupil, yaitu lubang kecil di tengah iris yang dapat berubah ukuran untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
Selanjutnya, cahaya akan melewati lensa mata yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina, yaitu lapisan di bagian belakang mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor. Sel-sel fotoreseptor ini, terutama batang dan kerucut, adalah yang bertanggung jawab untuk menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Pengolahan Sinyal Cahaya oleh Otak
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kesehatan mata kita agar proses penyerapan cahaya dan penglihatan berjalan dengan baik. Rajin menjaga kebersihan mata, menggunakan kacamata atau lensa kontak yang sesuai, dan menghindari paparan cahaya yang berlebihan atau sinar ultraviolet berbahaya dapat membantu menjaga kesehatan mata dan menjaga kualitas penglihatan.
Penyerapan Gas oleh Bahan Penyerap
Bahan penyerap gas digunakan untuk menghilangkan atau menyerap gas-gas berbahaya dalam lingkungan, seperti karbon monoksida atau sulfur dioksida. Kita akan menjelaskan bagaimana bahan penyerap gas bekerja dan bagaimana mereka membantu menjaga kualitas udara di sekitar kita.
Prinsip Penyerapan Gas oleh Bahan Penyerap
Bahan penyerap gas bekerja dengan cara menarik molekul-molekul gas ke permukaannya dan mengikatnya secara kimia. Setiap bahan penyerap gas memiliki sifat kimia yang khusus, sehingga mereka dapat menyerap gas-gas tertentu dengan efektif.
Bahan penyerap gas umumnya memiliki permukaan yang luas dan struktur pori-pori yang dapat menampung molekul-molekul gas. Ketika gas melewati bahan penyerap, molekul-molekul gas akan terperangkap dan diikat oleh molekul-molekul bahan penyerap. Hal ini mengurangi jumlah gas berbahaya di udara dan meningkatkan kualitas udara di sekitar kita.
Contoh Penggunaan Bahan Penyerap dalam Menjaga Kualitas Udara
Bahan penyerap gas digunakan dalam berbagai aplikasi untuk menjaga kualitas udara di sekitar kita. Salah satu contohnya adalah dalam sistem penyaringan udara di pabrik atau industri. Bahan penyerap gas digunakan untuk menyerap gas-gas berbahaya yang dihasilkan oleh proses produksi, sehingga mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan pekerja dan lingkungan sekitar.
Bahan penyerap gas juga digunakan dalam masker atau perangkat pernapasan untuk melindungi manusia dari paparan gas beracun. Di sektor medis, bahan penyerap gas digunakan dalam alat anestesi untuk menghilangkan gas-gas anestesi dari sistem pernapasan pasien, sehingga mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Di rumah, bahan penyerap gas dapat digunakan dalam pengharum udara atau purifier udara. Bahan penyerap gas yang terdapat dalam pengharum udara dapat menyerap bau tidak sedap atau gas-gas berbahaya, meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan.
Dalam kesimpulan, contoh absorpsi dalam kehidupan sehari-hari melibatkan berbagai aspek kehidupan, mulai dari penyerapan nutrisi oleh tubuh manusia hingga penyerapan gas oleh bahan penyerap. Proses penyerapan ini memiliki peran penting dalam memastikan keseimbangan dan kelangsungan kehidupan di bumi. Dengan memahami contoh-contoh ini, kita dapat lebih menghargai betapa kompleksnya interaksi antara zat-zat di sekitar kita dan bagaimana proses absorpsi memengaruhi kehidupan sehari-hari kita.